Angkut motor di gerobak, Heru dapat Rp 2,5 juta. Jalan Gang Harlan usai jembatan Tanah Abang masih terendam banjir sejak pukul 10.00 WIB. Banjir terjadi akibat luapan dari jalur Kanal Banjir Timur yang tersambung dengan aliran Sungai Ciliwung yang berada di bawah jembatan.
Dengan ketinggian air yang mencapai pinggang orang dewasa, para pengendara sepeda motor terpaksa menggunakan jasa gerobak. Terlebih, lokasi banjir hanya berjarak sekitar 1 KM hingga arah pertigaan Slipi-Brigjen Katamso, Jakarta Barat.
Menurut salah satu penyedia jasa gerobak, Willy, banyak sepeda motor mogok akibat memaksakan diri untuk menerobis banjir. Agar kejadian itu tidak berulang, dia memasang tarif sebesar Rp 20 ribu sekali jalan untuk mengangkut pengguna kendaraan roda dua melintasi banjir.
"Sudah dari tadi pagi mbak, kalau mobil bisa lewat, kalau motor ya harus pakai gerobak, kan tingginya segini (sambil nunjuk pinggangnya)," kata Willi di Palmerah, Jakarta Barat, Kamis (17/1).
Menurutnya, kampung yang berada di sekitar Sungai Ciliwung mengalami banjir. Namun, warga kebanyakan memilih mengungsi di rumah tetangga yang jaraknya berdekatan.
"Ya banjir, ngungsinya di rumah warga yang tingkat, dan di Gedung Indonesia Power," lanjutnya.
Dia menambahkan, sejak tadi pagi hanya mendapat penanganan dua perahu karet dari kecamatan palmerah. Sementara itu, pemilik gerobak Heru mengaku mendapatkan penghasilan dari tarik gerobak hari ini senilai Rp 2,5 juta.
"Ya lumayan lah Rp 2,5 juta," pungkasnya.
No comments:
Post a Comment